NAMA : IKA AGUSTIN A
NIM : D77210056
SEMESTER : V
KELAS :B
Masalah
Potensi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam sekolah inklusi
Realita
1.
Anak
bangsa yang memiliki kebutuhan yang terbatas, sering termarginalkan (kaum yang
tersisih) di lingkungan masyarakat maupun sekolahnya.
2.
Pelayanan
pendidikan khusus di sekolah umum memang memerlukan sarana dan prasarana yang
cukup besar tapi bukan berarti harus ditinggalkan karena mereka mempunyai hak
yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya
tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan
(difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1)
3.
Setiap
anak memiliki potensi masing-masing. Potensi anak berkebutuhan khusus (ABK)
misal : autis, keterlambatan belajar, dll. Dibalik keterbatasan mereka, ada
sesuatu yang cukup mengejutkan. Karena anak-anak seperti itu biasanya memiliki
potensi/kelebihan khusus dibanding anak-anak normal lainnya.
Misalnya : anak yang memiliki keterlambatan belajar. Dia kurang
bisa menulis ataupun membacanya masih mengeja. Namun, dia memiliki potensi
pendengaran yang bagus ketika menangkap penjelasan guru.
4.
Anak-anak
ABK memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dengan anak-anak normal, hanya
saja membutuhkan guru-guru khusus dalam membimbing mereka.
Harapan
1.
ABK
seharusnya diberikan kesempatan yang sama untuk bersekolah di tempat-tempat
anak normal. Karena sejatinya mereka memiliki kelebihan/potensi lebih dan
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
2.
Dalam
proses penyeleksian ABK seharusnya sekolah mengadakan kerjasama dengan lembaga
psikologi sehingga hasilnya valid.
3.
Tidak
terjadi diskriminasi oleh teman-temannya yang normal
4.
Guru
memberikan pengertian kepada siswanya yang normal bahwa anak ABK sebenarnya
seperti mereka hanya saja mereka memiliki kelebihan/potensi khusus yang bisa
dikembangkan di sekolah normal.
Alternatif Tindakan
1.
Dewasa
ini, kita sering mendengar istilah sekolah inklusi. Apa sih sebenarnya sekolah
inklusi itu? Sekolah inklusi adalah sekolah umum yang mendapat kepercayaan dari
pemerintah untuk menampung anak berkebutuhan khusus (ABK). Pendidikan inklusi
adalah pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama
anak lainnya (normal) untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
2.
Untuk
mengetahui anak berkebutuhan khusus (ABK), sekolah menyarankan orang tua yang
mendaftarkan anaknya di sekolah inklusi agar melakukan psikotes.
3.
Sesuai
dengan hasil psikotes, Anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa bersekolah disekolah normal jika memiliki
potensi yang bisa dikembangkan di sekolah normal serta masuk kriteria yang ada,
maka bisa bersekolah di sekolah umum inklusi.
4.
Dalam
KBM, ada beberapa kriteria kelas. Sesuai Direktorat PLB (2007: 7) menjelaskan tentang penempatan anak
berkelainan di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai
berikut:
1. Kelas reguler (inklusi penuh)
Anak
berkelainan belajar bersama anak lain (normal) sepanjang hari di kelas reguler
dengan menggunakan kurikulum yang sama.
2. Kelas reguler dengan cluster
Anak
berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok
khusus.
3. Kelas reguler dengan pull out
Anak
berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler namun dalam
waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber untuk belajar
dengan guru pembimbing khusus.
4. Kelas reguler dengan cluster dan
pull out
Anak
berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok
khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang
sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus.
5. Kelas khusus dengan berbagai
pengintegrasian
Anak
berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam
bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas
reguler.
6. Kelas khusus penuh
Anak
berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler.
Pemilihan kelas-kelas tersebut tergantung pihak sekolah inklusi.
5.
Di
sekolah umum terdapat perlengkapan yang khusus digunakan anak ABK untuk
mengembangkan potensinya. Mereka di beri ruang untuk mengembangkan dan mengolah
potensi yang dimilikinya.
0 comments:
Post a Comment